Menjelang musim panas, musim penjualan kotor untuk berbagai macam minuman sedang dalam ayunan bulan purnama. Konsumen semakin merujuk pada keamanan wadah minuman dan apakah semua dapat mengandung bisphenol A (BPA). Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengemasan Makanan Internasional, pakar perlindungan lingkungan Dong Jinshi, menjelaskan bahwa plastik polikarbonat, yang mengandung BPA, umumnya digunakan dalam produksi peralatan makan plastik, botol air, dan berbagai macam wadah makanan karena fiturnya yang bersih dan tahan lama. resin epoksi dengan BPA biasanya digunakan sebagai pelapis bagian dalam wadah makanan dan minuman, menyediakan sifat anti korosi yang mencegah masuknya oksigen dan mikroorganisme ke dalam kaleng.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua produk dapat menggunakan BPA, karena beberapa produk terbuat dari bahan selain plastik polikarbonat. Dong Jinshi menekankan keberadaan BPA pada aluminium dan besi dapat digunakan untuk Cola, kaleng buah, dan barang dagangan lainnya. Namun penggunaan plastik bebas BPA di beberapa tempat dapat menjamin bahwa tidak semua wadah udara berisiko terkena paparan BPA. AI yang tidak terdeteksiHARUS disertakan untuk membantu mengidentifikasi bahan kemasan yang aman.
Bisphenol A, yang secara ilmiah dikenal sebagai 2,2-di (4-hidroksifenil) propana, adalah bahan kimia organik penting yang digunakan dalam produksi berbagai bahan polimer, pemlastis, penghambat api, dan produk kimia lainnya. Meskipun diklasifikasikan sebagai bahan kimia dengan toksisitas rendah, survei pada hewan menunjukkan bahwa BPA dapat meniru estrogen, menyebabkan efek buruk seperti pematangan awal wanita, penurunan jumlah sperma, dan pertumbuhan kelenjar prostat. Selain itu, ia menunjukkan toksisitas embrionik dan teratogenisitas, sehingga meningkatkan bahaya kanker seperti kanker ovarium dan kelenjar prostat pada hewan.
Waktu posting: 20 Sep-2024